About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Jumat, 17 September 2010

di BALI, TANGKAP PEMBUANG SAMPAH LIAR DAPAT 100RIBU

Jumat 17 Sept 2010 15:14:40 WIB

DENPASAR |DNA - Berbagai upaya ditempuh demi mewujudkan Denpasar clean and green. Salah satunya memberikan hadiah berupa uang tunai Rp 100 ribu jika menangkap pembuang sampah liar.
Hal itu diungkapkan Camat Denpasar Barat (Denbar) I Made Mudra di sela-sela kegiatan pembersihan di sepanjang Jalan Mahendradata. Langkah ini untuk memotivasi masyarakat untuk memperhatikan kebersihan. "Kalau ada yang menangkap pembuang sampah liar kami hadiahi uang Rp 100 ribu," janjinya.
Dia mengakui kalau kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan memang sulit dirubah. Karenanya, gerakan-gerakan kebersihan secara rutin terus digalakkan. (DNA|K-04)

ANALISIS :
Masalah sampah sudah menjadi masalah sehari-hari bagi warga negara indonesia. sistem tata kota kita memang belum dapat mengatasi sampah yang bertebaran di mana-mana di setiap kota-kota besar yang ada di Indonesia. hal ini tidak terlepas dari minimnya kepedulian masyarakat dalam menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat. seperti sulitnya menghilangkan kebiasaan masyarkat untuk tidak membuang sampah sembarangan. hal ini dikarenakan masyarakat malas dan tidak peduli dengan lingkungan mereka. padahal seperti kita tahu, membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan banjir, penyumbatan saluran air, dan menjadi sumber penyakit akibat timbunan bakteri dan kuman yang berasal dari sampah-sampah tersebut.
langkah yang di ambil PemKot Denpasar Bali ini mungkin bisa menjadi contoh bagi pemerintah dalam menanggulangi sampah. seperti kita tahu, masyarakat kita sepertinya lebih gampang tergerak jika diberi uang. namun kebijakan ini patut di tiru oleh kota-kota lainnya di indonesia dengan mempertimbangkan:
1. memperbaiki ataupun membangun kembali bak-bak penampungan sampah di banyak tempat secara merata, agar masyarakat tidak kesulitan dalam membuang sampah. hal ini penting karena pemerintah tidak boleh hanya menghimbau masyarakat untuk sadar kebersihan lingkungan saja tanpa menambah prasarana yang memudahkan masyarakat untuk menaatinya. dan sampah yang telah dibuang ke bak-bak penampungan sampah juga harus cepat diangkut ke tempat pembuangan akhir agar tidak terjadi penumpukan sampah yang mengganggu masyarakat.
2. mensosialisasikan rencana ini dengan sejelas-jelasnya pada masyarakat sebelum benar-benar menetapkan peraturan ini. agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan akibat ketidaktegasan petugas.
3. menanamkan dengan jelas tujuan dilakukannya peraturan ini adalah untuk menciptakan kota yang bersih dan terawat untuk kenyamanan dan kelangsungan hidup seluruh masyarkat jangka panjang. jadi hasilnya akan dinikmati bersama. masyarakat akan terhindar dari segala bencana alam dan sakit penyakit. serta dapat menarik wisatawan-wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri.
4. memberikan sanksi yang jelas bagi orang yang membuang sampah sembarangan (misalnya denda rp.200.000,-) atau kurungan beberapa hari.
(karena yang menangkap dapat 100.000 jadi yang membuang harus di denda lebih besar dari harga hadiah untuk menghindari persekongkolan yang dilakukan masyarakat
(hey.. this is Indonesia!!!)
5. melakukan pemisahan sampah-sampah organik, sampah basah dan sampah kering seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain agar proses pengolahan sampah selanjutnya menjadi lebih mudah.
sekarang kan banyak pengolahan-pengolahan sederhana untuk memanfaatkan sampah, seperti pembuatan bio fuel, pembuatan kerajinan dari kulit telur, pembuatan kerajinan dari kemasan-kemasan produk, dan pendaur-ulangan sampah-sampah yang dapat menjadikan sampah tidak selamanya tidak terpakai.

jadi gimana? apakah pontianak kita tersayang ini juga akan mengikuti langkah pemkot denpasar untuk memberikan hadiah 100.000 bagi orang yang berhasil pembuang sampah sembarangan?? kalau pemerintah kota pontianak mampu menjalankan ke-5 point yang saya sebutkan di atas, saya rasa hal ini mungkin dapat berjalan baik di pontianak.
sekian ^^
~heRna~
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

5 komentar:

Princess Juliet mengatakan...

Juliet's Words : wah wah... bagus juga tuh ide untuk memberi penghargaan kepada orang yang menangkap oknum pembuang sampah sembarangan. Hal ini dapat memotivasi warga untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjadi 'polisi kebersihan'.

Yang selama ini yang terjadi di kota kita yang tercinta (Pontianak-red) adalah sering dijumpai papan dengan tulisan : Buang sampah di sini bayar 100.000.
Namun kata-kata itu hanyalah sebatas tulisan semata. Tidak ada tindakan nyata dari pihak manapun (yang menulis papan tersebut, masyarakat, maupun pemerintah) yang mendenda ataupun menegur para pembuang sampah liar tersebut. Kalaupun ada yang coba-coba menegur, yang ada hanya akan menghasilkan cacian dan makian dari si pembuang sampah. Si pembuang sampah liar tidak takut pada tulisan di papan tersebut, karena tidak akan ada tindakan hukum apapun yang akan dikenakan kepada mereka atas aksi pembuangan sampah tersebut. Hal ini membuat para pelaku tetap membuang sampah di situ seolah-olah papan peringatan itu tidak ada dan masyarakat yang melihat tindakan tersebut pun cuek dan tidak mau tahu.

Nah, jika pemkot pontianak menerapkan seperti apa yang dilakukan pemkot Bali, kemungkinan akan menghasilkan dua efek :

1. Orang-orang yang 'bebal' menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan pembuangan sampah. Mencari waktu yang tepat, dimana jika ia membuang sampah tidak akan ketahuan oleh orang lain. Sedangkan orang-orang yang taat hukum akan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.

2. Tempat-tempat yang menjadi tempat favorit untuk membuang sampah sembarangan akan menjadi ramai dengan para 'polisi kebersihan'. Siapa tahu mereka bisa menangkap satu atau dua orang dalam sehari. Lumayan kan?

Veranica Zhang mengatakan...

pertamax!
Iya banget,di Pontianak banyak amat sampahnya. Kita bisa dengan mudah membuang sampah ke jalan.
Tapi, aku rasa se dengan cara memberikan hadiah berupa uang bagi yg menangkap kurang efektif. Takutnya tar yg ditangkap malah ga merasa bersalah n membuat kericuhan.

Mendingan kita serahkan tangkap menangkap n denda mendenda ama pihak yang berwajib aja. Terus pasang CCTV di jalan2 yg rawan akan pembuangan sampah liar. Dengan begitu, bukti akan semakin kuat.

Sebetulnya yg paling penting itu kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Apakah mereka ingin menciptakan kota yang bersih dan terbebas dari penyakit atau tidak. Toh ujung2nya kita juga yang akan kena getahnya dari perbuatan kita. Selain itu, pemerintah juga harus memperbanyak tempat sampah (setuju ama mbaq herna) agar masyarakat mudah untuk membuangnya.

Sekian
Ver'z ^^

desy^_^ mengatakan...

clean & green....
bagus bgt se apa lagi sekarang global warming...
tetapi saya tidak setuju dengan "iming2 Rp 100rb" itu. memang itu bisa menjadi motivasi bagi masyarakat tapi bukankah akan lebih baik jika semua itu tumbuh dari kesadaran diri masyarakat itu sendiri.
dengan demikian masyarakat akan saling menjaga dan tidak mencari - cari kesalahan orang lain demi mendapatkan "iming2" tersebut.
deaz^^V

Vivi d'sei mengatakan...

wow,, 100ribu sebagai hadiah!? motivasi awalnya memang agak melenceng, tapi tetap saja diperlukan rasangan yang tepat untuk mendorong masyarakat kita yang 'bandel',, semoga saja, jika sudah tidak ada program hadiah 100ribu, masyarakat kita tetap membuang sampah pada tempatnya,,
sebagai salah satu tujuan wisata terfavorit, rasanya tidak pantas jika Denpasar, Bali, tertimbun tumpukan sampah.. >.<

Merry Len Walker mengatakan...

masalah sampah adalah masalah yang paling kompleks. Setiap hari kita selalu menhasilkan sampah baik yang organik maupun non organik. Pengelolaan yg baik sangat diperlukan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan. Karena itulah negara2 maju berusaha melakukan recycle sampah2 yang masih bisa direcycle. Kalau di Indonesia sendiri masih belum bisa dilakukan lantaran kesadaran dari masyarakat masih sangat minim.

Saya sangat setuju dengan pendapatnya Mbak Herna. Daripada memberi imbalan bagi penangkap,lebih baik memberikan sanksi kepada pelaku. Namun,masih harus dikaji dlu beberapa hal,salah satunya adalah gimana caranya menangkap pelaku pembuang samaph ini kalau kita sendiri tidak melihat langsung pelaku membuang sampahnya sedangkan di negara kita ini menganut asas praduga tak bersalah. Mungkin pemerintah memberlakukan cara ini sebagai langkah awal kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lebih baik sadar sendiri toh.

Posting Komentar